RASA sakit yang dirasakan, lama-lama akan merambah keseluruh pergelangan tangan kiri, siku kiri, dan dagu atau rahang sampai kebelakang. Terkadang, setelah ada gejala rasa sakit pada dagu yang amat sangat, akan disusul dengan mual (nausea) dan banyak keringat. Tanda-tanda ini yang perlu diwaspadai masyarakat, jangan segan-segan memeriksakan ke dokter jika mengalaminya.
Sementara untuk mengetahui penyakit gagal jantung, biasanya seseorang akan mengalami sesak pernapasan. Jantung merupakan alat pompa pernapasan. Jika alat tersebut tidak berfungsi, maka seseorang akan kesulitan bernapas. Itulah yang disebut Gagal Jantung. “Jantung itu cuma satu, jika jantung tidak berfungsi, maka seluruh tubuh juga tidak berfungsi,” ujar dr Arief. Kata dia, masyarakat sering mengira gejala sakit jantung sebagai gejala masuk angin, kelelahan, kurang tidur dan sakit perut. Padahal sejatinya itu adalah penyakit jantung koroner.
Akibatnya, penanganan masyarakat terhadap jantung koroner sering terlambat dan pasien meninggal dunia. “Kebanyakan masyarakat meremehkan. Dikira masuk angin, ternyata jantung koroner,” katanya. Dan ingat! Serangan jantung dapat menyerang siapa saja. Kapan saja. Dan dimana saja tanpa memandang usia. Ada banyak jenis penyakit jantung, namun yang sering terjadi di masyarakat adalah jantung koroner (cardiovascular diseases) dan gagal jantung.
LANGKAH DAN TINDAKAN
Jika dirasa penyumbatan terhadap jantung sudah parah, maka perlu diambil tindakan berupa pemasangan ring jantung. Pemasangan ring ini untuk membuka lagi pembuluh darah di jantung yang tersumbat. Kepala Instalasi Kateterisasi Jantung RSUD dr. Iskak, dr Evit Ruspiono, Sp Jp (K) menuturkan ada beberapa prosedur yang diambil untuk melakukan tindakan pemasangan ring jantung.
Awalnya pasien akan dilakukan pemeriksaan fisik, lalu untuk memastikan besaran sumbatan dengan dipindai dengan alat radiasi atau radiatic scanning. Hasilnya akan langsug diketahui dengan terpampang di monitor. “Misal pasien dicurigai ada penyakit jantung koroner melalui berbagai pemeriksaan fisik, eco, threat mill, baru ke sini (Cath lab),” ujar Evit. Setelah diketahui menderita penyakit jantung, selanjutnya pasien di kaji perlu tidaknya diambil tindakan. Jika dirasa perlu diambil tindakan maka akan dijadwalkan pelaksanaan tindakan.
Berbeda lagi dengan kasus yang bersifat emergency seperti serangan jantung, tindakan akan diambil saat itu juga. “Meskipun waktu malam, jam 12 ataupun jam 01 sekalipun kita kerjakan yang emergency,” terangnya. Tidak sekadar ruangan khusus dan alat medis yang canggih, penanganan pasien jantung didukung dengan tenaga medis dan prosedur penanganan berstandar internasional. Dalam hitungan 3-5 menit, tim di ruang darurat bisa merekam dan menemukan bukti terjadinya sumbatan, untuk selanjutnya memanggil dokter jantung agar dilakukan pembedahan terhadap pembuluh darah yang tersumbat.
Menurut dr Evit, untuk kebutuhan diagnostic biasanya membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit, sedangkan tindakan medis bervariatif. “Bisa 8 jam, bisa 30 menit tergantung kasusnya,” ujar dr Evit. Pelaksanaan tindakan biasanya dilakukan oleh lima petugas medis yang terdiri dari satu dokter, satu asisten dokter (perawat), satu pencatat (scrabdas), satu sirkulen dan petugas monitor. (*)