RSUD DR. ISKAK TULUNGAGUNG punya cara berbeda dalam merayakan HUT ke-75 Kemerdekaan RI. Jika tahun-tahun sebelumnya civitas hospitalia rumah sakit daerah ini merayakan dengan menggelar aneka lomba yang meriah dan penuh suka cita, tahun ini mereka memilih dengan cara berbagi ribuan masker ke seluruh ruang pelayanan sambil mengampanyekan adaptasi kebiasaan baru atau normalitas baru bersama COVID-19.
Kendati begitu, perayaan yang digelar di tengah pandemic COOVID-19 itu tetap saja meriah. Dipimpin langsung oleh Direktur RSUD dr. Iskak, dr, Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes, civitas hospitalia rumah sakit tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian perayaan HUT Kemerdekaan mulai dari upacara sederhana di lobby pintu masuk rumah sakit hingga kirab pataka mengelilingi seluruh ruang sambil membagikan ribuan masker.
Aksi para tenaga medis ini menarik perhatian pengunjung rumah sakit karena hampir semua tenaga yang ambil bagian dalam perayaan HUT Kemerdekaan mengenakan setelan bercorak-merah putih.
Beberapa perawat bahkan mengenakan kostum wayang untuk lebih memberi efek hiburan sekaligus mendekatkan komunikasi massa dengan pengunjung.
“Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan tahun 2020 ini dengan tema ‘Kita Sehat di Tengah pandemi COVID-19’, kami ingin mensosialisasikan pola hidup dengan normalitas baru (adaptasi kebiasan baru) bersama COVID-19,” kata Direktur RSUD dr Iskak, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes.
Pelan namun pasti, kampanye adaptasi kebiasan baru atau normalitas baru di Tulungagung berjalan efektif. Hal itu terlihat dari tren peningkatan kepercayaan masyarakat untuk kembali beraktivitas dan berkunjung ke rumah sakit dalam rangka berobat.
Menurut Dokter Pri, panggilan akrab dr. Supriyanto, volume kunjungan di RSUD dr. Iskak saat ini telah mencapai 70 persen dibanding saat kondisi normal yang per hari bisa mencapai 750-an orang/pasien rawat jalan.
“Saat awal pandemi Maret-April-Mei kemarin kunjungan sempat turun hingga kisaran 60 persen (tinggal 40 persen) dibanding kondisi normal,” katanya.
Kabupaten Tulungagung sendiri saat ini disebut Dokter Pri sudah memasuki fase keempat dari platform percepatan penanganan COVID-19.
Dari total 267 kasus konfirmasi COVID-19 per berita ini ditulis, angka kesembuhan telah mencapai 98,5 persen (263 kasus sembuh), tiga orang pasien COVID-19 meninggal dunia, dan bersisa satu pasien dalam perawatan.
Tulungagung juga sudah hampir satu bulan masuk zona kuning dimana risiko transmisi penularan sangat rendah sehingga transisi menuju kenormalan baru sudah bisa diterapkan pada sektor pelayanan publik, perekonomian hingga pariwisata.
“Ini yang harus terus kami sosialisasikan agar masyarakat tetap taat menjalankan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari sehingga potensi dan risiko terjadinya serangan COVID-19 gelombang dua (second wafe) bisa dihindari,” katanya.
Perayaan HUT Kemerdekaan itu juga dimanfaatkan Dokter Pri bersama seluruh civitas hospitalia RSUD dr. Iskak untuk memberi edukasi kepada masyarakat Tulungagung dan sekitarnya untuk tidak takut lagi berkunjung ke rumah sakit menjalani pengobatan.
Sebab, kata dr. Supriyanto, rumah sakit sangat ketat menjalankan protokol kesehatan dengan memisahkan pasien kasus COVID-19 dengan pasien umum, selain juga sterilisasi yang terus-menerus di seluruh ruang dan area demi mencegah terjadinya transmisi langsung maupun tidak langsung.
“Rumah sakit ini tempat untuk melawan penyakit. Jadi jangan takut ke rumah sakit, karena jika kita sakit tetap harus diobati. Kalau masyarakat takut ke rumah sakit, risiko sakit justru bisa memburuk dan sulit tertangani,” katanya. (*)