RSUD dr. Iskak Tulungagung kembali menggelar Festival Kaizen (Kaizen Festival) dalam upayanya meningkatkan mutu pelayanan melalui peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, keselamatan dan kepuasan pasien.
Digelar sejak Rabu (2/9/2020) hingga Jumat (4/9/2020), Kaizen Festival ke-3 yang dibuka langsung oleh Direktur RSUD dr Iskak, dr. Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes ini diikuti 54 unit pelayanan/unit penunjang yang ada di lingkup kerja rumah sakit daerah tersebut. Baik unit pelayanan medis maupun unit-unit pelayanan penunjang lainnya.
Kaizen Festival sendiri semacam lomba inovasi kerja, dimana untuk meningkatkan kualitas dalam satu institusi, perubahan paling penting dan mendasar adalah berani melakukan perubahan dan inovasi kecil dalam lingkungan kerja.
Kegiatan dalam Kaizen Festival lebih banyak diisi dengan diskusi dan pelatihan untuk pemecahan masalah di lingkungan kerja masing-masing, sekaligus paparan formulasi pemecahan masalah dalam bentuk inovasi sederhana/biasa namun memberi dampak yang luar biasa.
Jadi dalam Kaizen Festival setiap unit kerja wajib mengeksplorasi ‘waste’ atau serangkaian permasalahan yang muncul, dan apabila terjadi atau dilakukan secara terus-menerus berdampak pada ketidakefisienan kerja layanan pada unit tersebut.
Dalam pelaksanaan kegiatan yang digelar di ruang rapat Soenarjo Sadikin tersebut, para peserta dari 54 perwakilan unit kerja didampingi 18 coach atau instruktur, yakni pelatih yang membimbing sekaligus merumuskan gagasan/ide dan inovasi pelayanan.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD dr Iskak dr. Zuhrotul Aini, Sp.A menjelaskan, tujuan diselenggarakannya Kaizen Festival adalah untuk meningkatkan profesionalime sekaligus produktifitas SDM karyawan atau tim jasa pelayanan di lingkup RSUD dr. Iskak, dengan mengacu budaya kaizen.
“Pada serangkaian kegiatan ini, diharapkan setiap peserta dan tim dapat menemukan berbagai problem di unit masing masing, kemudian dilanjutkan membuat ide atau solusi penyelesaiannya dari permasalahan tersebut,” paparnya.
Lanjut dia, target pencapaian kegiatan ini adalah untuk menciptakan sebuah budaya baru ke arah yang lebih baik.
Artinya, budaya yang di maksud adalah penerapan cara baru pada pelayanan kepada pasien yang sebelumnya kurang optimal menjadi jauh lebih optimal, dengan cara menyederhanakan ide baru yang dilaksanakan.
“Suatu ide dari unit yang baik mampu menyelesaikan masalah dan solusi yang sesuai dengan budaya kaizen tadi, untuk mencapai produktivitas, efisiensi, keselamatan dan kepuasan pasien yang lebih baik,” tandasnya.
Lomba Kaizen atau Kaizen Festival wajib diikuti seluruh ruangan di lingkungan RSUD dr Iskak.
Setiap peserta atau kelompok perwakilan peserta kemudian wajib menggali waste atau kendala prosedur pelayanan dimasing-masing unit kerjanya.
Dan setelah teridentifikasi peserta atau kelompok peserta ini harus mempresentasikan kepada juri permasalahan dan ide solusi untuk setiap waste atau permasalahan yang menjadi faktor penghambat optimalisasi jasa layanan di lingkup RSUD dr Iskak.
Oleh karenanya, dalam festival Kaizen ini peserta tak sekedar ikut forum workshop untuk penajaman yang inovasi bidang pelayanan, masing-masing unit kerja juga akan menguji konsep atau produk inovasi yang telah dirumuskan ke dalam implementasi lapangan.
Apakah terobosan inovasi yang dirancang benar-benar mampu meningkatkan produktivitas, memiliki efisiensi kerja, meningkatkan keselamatan serta kepuasan pasien.
Lebih lanjut Dokter Aini menambahkan, puncak serangkaian kegiatan Kaizen Festival ini pihak penyelenggara akan memberikan penghargaan kepada peserta yang berhasil mendapat nilai terbaik (menang).
“Proses penilaian Kaizen Festival ini berjangka panjang, yang terhitung sejak sekarang September, Oktober dan November,” katanya. (PKRS)