Tips Merawat Gigi Tiruan Agar Awet dan Sehat. Begini Anjuran drg. Satriyo, Sp.Pros !

MEMBERSIHKAN gigi tiruan secara rutin, minimal dua kali sehari, menjadi cara yang paling menjadi cara yang paling mudah dan murah untuk menjaga agar gigi cangkok yang bersifat lepasan maupun permanen, tetap awet hingga belasan tahun.

Tips sederhana itu disampaikan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsia RSUD dr. Iskak Tulungagung, drg. Satriyo, Sp. Pros di acara talkshow yang rutin digelar tim PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit) RSUD dr. Iskak pada Kamis (3/9/2020).

Tapi apakah membersihkan rongga mulut dan gigi tiruan secara rutin sudah cukup? Tentu saja tidak dong. Orang dengan gigi sehat saja dianjurkan untuk tetap rutin memeriksakan kesehatan gigi secara berkala ke dokter gigi. Apalagi bagi yang pakai gigi tiruan. Memeriksakan kesehatan gigi secara berkala ke dokter ahli menjadi bagian penting lain untuk memastikan gigi pasangan kita tidak rusak lebih awal, ataupun menimbulkan bau mulut.

***

Pada dasarnya, masalah seputar rongga mulut ini bisa dialami siapa saja. Terutama orang dewasa dan kelompok usia lanjut yang memiliki masalah seputar gigi. Baik itu gigi lepas/tanggal sebagian maupun masalah gigi ompong.

Berkurangnya fungsi gigi normal bisa membuat rasa percaya diri seseorang juga menjadi ikut berkurang. Apalagi bagi mereka yang memiliki aktivitas tinggi dan berhubungan dengan banyak orang. Soal penampilan menjadi hal nomor satu.

Bisa dibayangkan jika entrepreneur, sales, negosiator ataupun jabatan profesional lain yang diharuskan tampil rapi namun giginya ompong atau tanggal sebagian di depan. Rasanya kepercayaan dirinya tidak akan sebesar dibanding saat gigi rampak utuh sehingga penampilan terlihat sempurna.

Nah, kalau sudah begitu, bukankah memasang gigi tiruan (palsu) menjadi pilihan solusi yang tidak bisa dihindarkan?!

Apalagi dengan dukungan BPJS Kesehatan saat ini, memasang gigi tiruan di fasilitas pelayanan kesehatan (faskes) seperti klinik, puskesmas hingga rumah sakit, bisa dijangkau siapa saja. Tak perlu mikir mahal atau kemahalan karena biaya perawatan gigi tersebut tertanggung sepenuhnya di BPJS Kesehatan.

Sayang, meski prosedur cangkok gigi telah dimudahkan, kebanyakan orang belum mengetahui cara perawatan gigi tiruan secara baik dan benar.

Hal ini tentu ironi, mengingat pemakaian atau pemasangan gigi palsu dengan perawatan yang salah justru bisa memicu risiko buruk pada rongga mulut.

Harus diketahui lebih dulu ya. Bahwasanya gigi tiruan pada dasarnya ada dua jenis, Pertama gigi tiruan lepasan atau bukan permanen dan gigi tiruan permanen yang biasanya dipasang menggunakan pengait atau ditanam ke dalam gusi.

Namun rupanya kedua jenis gigi palsu ini memiliki kelemahan masing-masing.

Gigi tiruan jenis lepasan, misalnya, apabila tidak di rawat dengan baik maka dapat menimbulkan masalah serius pada bagian rongga mulut. Seperti munculnya gejala sariawan, bau nafas tidak sedap dan kerusakan gigi lainnya.

“Gigi tiruan tentu memiliki efek samping, akan tetapi kondisi ini bisa diatasi apabila penguna gigi pasangan telah melakukan perawatan yang benar,” kata Dokter Satriyo.

Kata drg. Satriyo, pemicu terjadinya efek samping dari gigi pasangan biasanya karena yang bersangkutan malas melepas gigi meskipun hendak tidur. Akibatnya, terjadilah penumpukan bakteri di mulut ataupun rongga/sela gigi.

Kondisi lebih buruk terjadi jika orang yang memiliki gigi pasangan namun pola hidupnya kurang higienis. Tidak pernah membersihkan gigi pasangan secara rutin, atau digosok secara asal-asalan tanpa menggunakan pasta gigi.

“Untuk mengurangi risiko di bagian rongga mulut pasien harus rajin membersihkan gigi tiruan. Hindari hal-hal yang tidak disarankan oleh dokter dan periksakan gigi anda rutin ke dokter minimal enam (6) bulan sekali,” katanya.

Sementara untuk merawat gigi tiruan permanen hanya dengan melakukan gosok gigi rutin, minimal dua kali dalam sehari.

Pertama pembersihan rongga mulut di saat pagi hari dan menjelang tidur malam sehingga hasil atau dampak yang dirasakan menjadi optimal.

“Proses menggosok gigi sama seperti biasanya. Namun cara yang benar, gunakanlah sikat gigi berbulu lembut kemudian menggosok gigi diawali dari bagian atas ke bawah. Bukan mengarahkan sikat gigi dari sisi kanan atau ke kiri,” ujarnya

Pengunaan gigi pasangan pada dasarnya memiliki manfaat baik di area rongga mulut, karena dapat membantu memaksimalkan fungsi kunyah gigi dan mempertahankan jaringan lunak di bagian sela sela gusi.

“Agar aman serta terjamin, sebaiknya lakukan pemasangan atau konsultasi gigi hanya ke dokter,” ujarnya. (PKRS)

Berita Terkait

Berita Terbaru

Polling

Apakah website ini bermanfaat untuk Anda?